Hampir 12 tahun sudah eksistensi Sheila on 7 di dunia musik Indonesia, sejak terbentuk pada 6 Mei 1996 hingga detik ini. Sebelumnya mereka dulu hanya merupakan sekumpulan anak muda yang boleh dikatakan tidak berbeda jauh dengan anak muda lainnya yang mempunyai hobi nongkrong, bermain musik, selalu gembira dalam kondisi apapun, serta mempunyai cita-cita istimewa, yaitu ingin bisa menciptakan karya seni dan menjadi band papan atas Indonesia. Mereka adalah lima orang remaja yang ber-attitude baik, ramah, dan juga anak mama, mereka dikenal sebagai Akhdiyat Duta Modjo (Vocal), Adam Muhammad Subarkah (Bass), Anton Widiastanto (Drum), Eross Candra (Guitar), Saktia Ari Seno (Guitar).
Keikutsertaan mereka disetiap ajang musik yang diselenggarakan oleh sekolah maupun kampus telah memberikan dampak positif bagi perkembangan musikalitas Sheila on 7. Itu dapat dilihat dari prestasi yang mereka raih disetiap ajang festival musik yang mereka ikuti. Kesempatan mereka semakin terbuka setelah ada program Ajang Musikal (Ajang Musisi Lokal), yang diselenggarakan oleh G-Indie Production bekerjasama dengan Radio Geronimo. Program ini sangatlah positif, karena selain mengakomodir para musisi lokal untuk memperkenalkan karya-karyanya, mereka juga mempunyai kesempatan besar untuk maju bersaing bersama para musisi mapan yang berada di ibu kota. Keikutsertaan Sheila on 7 di ajang tersebut membuahkan hasil yang memuaskan, lagu dengan judul “Kita” menempati peringkat pertama selama beberapa bulan dan menjadi top request dikala itu. Hingga pada akhirnya jalan yang ditempuh Sheila on 7 untuk menjadi supergrup Indonesia semakin mantap. Selain itu pula dukungan restu yang besar dari Yang Maha Kuasa memudahkan perjuangan Sheila on 7 untuk menggapai cita – cita dan impian mereka.
Berbekal keyakinan dan tekad sungguh-sungguh, mereka berangkat ke Jakarta untuk mengadu nasib dan membawa serta demo rekaman karya-karya mereka berikut dengan profil band untuk ditawarkan ke beberapa label rekaman yang ada di Jakarta. Sampai pada satu ketika peluang tersebut terbuka untuk mereka berlima sehingga usaha gigih mereka pun akhirnya dapat membuahkan hasil. Sebab, tepat di awal tahun 1999 semua mimpi tersebut terwujud dengan dikontraknya Sheila on 7 hingga delapan album oleh salah satu perusahan industri rekaman besar terkemuka di Indonesia yaitu Sony Music Indonesia. Album perdana Sheila on 7 yang bertitel “Sheila on 7” pun dirilis. Album yang terjual 1,6 juta kopi tersebut sukses menuai hasil serta membawa nama Sheila on 7 harum dikalangan para musisi-musisi senior papan atas Indonesia dengan peringkat band pendatang baru dengan penjualan album fenomenal. Tentu saja hal ini mencengangkan banyak pihak, khususnya kalangan yang bergelut di industri musik Indonesia, karena dikala itu industri musik Indonesia sangat lesu dan belum pernah ada sebuah grup/kumpulan yang mampu menembus penjualan album di atas satu juta kopi.
Melihat gebrakan yang dilakukan Sheila on 7 menimbulkan banyak paradigma dari kalangan masyarakat, ada yang sifatnya menangguhkan kesuksesan grup/ kumpulan yang berasal dari Jogjakarta ini, ada juga yang hanya menganggap kesuksesan ini hanya bersifat sesaat saja. Namun, semua anggapan tersebut seolah pupus dan sirna dengan sendirinya ketika album kedua Sheila on 7 yang mengusung judul “Kisah Klasik Untuk Masa Depan”, dirilis pada tahun 2000. Hanya dalam kurun waktu beberapa minggu, lagu yang menjadi single hits di album tersebut kembali sukses menghiasi chart/ tangga lagu yang ada di radio maupun chart music television dengan peringkat atas serta bertahan selama beberapa minggu hingga menyusul single hits kedua yang juga menguasai deretan tangga-tangga lagu musik Indonesia.
Album kedua sukses mengantongi angka penjualan sebesar 1,8 juta kopi. Disela-sela padatnya jadwal manggung mereka, awal tahun 2002 Sheila on 7 kembali mempersiapkan album ketiga yang bertitel “07 Des” dan dirilis pada tahun 2003. Kali ini lagu yang ditawarkan lebih bervariatif dengan track list yang lebih padat dari album-album sebebelumnya. Seiring berkembangnya karya dan musikalitas yang mereka mainkan, tanpa menghilangkan karakter musikalitas Sheila on 7 yang kental, pada album ini semua personil Sheila on 7 juga terlibat dalam pembuatan lagu, masing-masing personil menyumbangkan karya mereka di album ini. Alhasil, dengan karya yang bervariatif Sheila on 7 kembali menuai sukses dengan penjualan album diangka 1,7 juta kopi dalam kurun waktu beberapa bulan. Ini membuktikan bahwa dalam kurun waktu kurang lebih 4 tahun Sheila on 7 telah mencetak ketiga album tersebut dengan penjualan setiap albumnya rata-rata diatas satu juta kopi. Ini merupakan sebuah prestasi cemerlang sekaligus sebagai grup/ kumpulan yang pertama kali dan satu – satunya yang telah memecahkan penjualan album di atas satu juta kopi di setiap albumnya hingga saat ini.
Sheila on 7 merupakan sebuah band fenomenal dan dikenal diseluruh pelosok Indonesia bahkan merambah negara tetangga seperti Malaysia, Brunei dan Singapura hingga detik ini. Tidak hanya sampai disitu saja, sebab dengan jiwa dan pemikiran muda mereka album Soundtrack 30 Hari Mencari Cinta kemudian disusul pula dengan album keempat Pejantan Tangguh pada tahun 2004 lalu album kumpulan lagu – lagu hits mereka di album The Very Best of Sheila on 7 pada tahun 2005, dan yang terkini adalah album kelima yang bertitel 507 telah membuktikan Sheila on 7 sebagai band yang produktif.
Dan di bulan Mei 2008 ini Sheila on 7 bakal ‘reborn’ tampil kembali di hadapan khalayak dengan merilis album keenam yang bertitel "Menentukan Arah".
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "sejarah grup band sheila on 7"
Posting Komentar