Lahir pada tanggal 11 Februari 1974 di desa terpencil di daerah Banten. Usia 2 tahun hijrah ke Bantul Jogja bersama sang ibu (tempat kelahiran bunda), kurang lebih hanya selama 3 tahun, kemudian hijrah lagi ke kota Bangil-Pasuruan, tepatnya di desa Gempeng Kecamatan Bangil Kab. Pasuruan Jawa Timur. Gus Nur juga lebih dikenal melalui rubrik tanya jawab di salah satu kolom Tabloid Nurani dan Tabloid Kisah-kisah Hikmah. Sebagai penulis dan Mubaligh beberapa tulisannya yang sempat beredar walau masih sebatas untuk kalangan sendiri, antara lain berjudul : Dakwah Kubur Menyesatkan Umat, Siapa sih Yang Mau Dimadu, Belum Tentu, Antara Kebetulan dan Kebenaran, Rahasia Karomah Angka 13. Al-Fatihah 7 Ayat Ilmunya Hidup dan Pulang ke Jati Diri. Dan kini dibawah naungan bendera K-Link, Gus Nur selalu memberikan informasi tentang pola hidup sehat dengan konsep CBA-nya, Cleansing-Balancing-Activating sekaligus menyediakan produk-produk yang unik, berkualitas sekaligus Halal.
Karakter Ustad Gus Nur tergolong Ustadz yang ramah dan tidak sombong, tidak pernah takut mengatakan kebenaran, yang cinta akan umat islam dan agama lainnya, mengingikan kita semua kebali ke jalan yang benar.
Artikel keren lainnya:
Penjelasan identitas dirinya sangat bertentangan dgn Ahlaknya yang amat sangat buruk,provokatif,penghasut,intimidasi umat utk melawan&menjatuhkan pemimpin negerinya yg seharusnya di hormati&di dukung oleh seluruh anak bangsa tanpa terkecuali karena sosok pemimpin bangsa adalah halifah utusan Tuhan mellalu kepercayaan rakyat utk mengurusi bumi Tuhan ini..sugi nur raharja alias gusnur sejatinya hanyalah pecundang tdk ubahnya duri dllm daging bagi umat&bangsa ini!!
BalasHapusSugi nur raharja alias gus nur tdk memiliki prestasi&kontribusi apapun utk negeri ini..selain pecundang,penghasut,penghujat&pemecah belah umat&bangsa !!
BalasHapusGus Nur mempunyai pesantren Tahfidz di Palu santrinya 200 anak lebih saat bencana pesantren ya jadi tempat pengungsian karena berkat pertolongan Alloh pesantrennya selamat tidak mengalami kerusakan apapun
HapusNga mondok, ngga bisa baca kitab kuning, nga bisa ngaji, jadi kyai?? Apa jadinya.. Jadinya Ya kaya Gini ( GN ) he he h e
BalasHapusingin jadi politikus,mungkin.,makanya dakwahnya selalu politik tp klau betul itu pun masih salah,,dakwah islam malah menjelekan
BalasHapusGus nur tidak bisa baca kitab dan quran tapi bisa ngasih makan para ustad,
BalasHapusterima kasih atas partisipasinya
BalasHapus