Dilingkungan
Pesantren NU,terdapat banyak aliran silat baik aliran silat jawa timur,jawa
barat,jawa tengah,Banten,silat betawi,silek minang,silat Mandar,Silat
Mataram,dan lain lain,oleh karena itulah untuk menyatukan semua aliran silat
tersebut di bentuklah pagar nusa.sebagai wadah perkumpulan pencak silat yang
masih dalam naungan NU.Wadah ini tetap membuka keragaman dan memberi keluasaan
pada tiap-tiap perguruan untuk mengembangkan diri.artinya walaupun ada
perbedaan namun tetap satu saudara.
Peran besar
Gus Maksum
Sebenarnya
di kalangan NU banyak sekali Pendekar Silat,Kyai atau ajeungan yang memiliki
ilmu kanuragan,namun nama Gus Maksum tidak bisa di pisahkan dari sejarah Pencak
Silat Pagar Nusa.Kecintaan silat dan rasa keprihatinan Gus Maksum bahwa banyak
sekali aliran silat yang ada di lingkungan NU tapi belum punya wadah yang
mengikat sehingga menjadi keluarga yang bersama sama mengembangkan serta
mempertahankan tradisi silat yang turun temurun dari Wali songo mengalir ke
tokoh tokoh pesantren
Hal inilah
yang menginpirasi beliau mendirikan sebuah perguruan silat,ide pendirian silat
ini rencananya diberi nama GASMI (Gabungan Aksi Silat Muslimin Indonesia) pada
tahun 1965 walaupun belum resmi berdiri,beliau sudah mulai melakukan pelatihan
silat.pada waktu itu pelatihan diadakan di komplek pesantren Lirboyo
Kediri,selain bertujuan mengembangkan budaya silat di pesantren juga salah satu
counter atas LEKRA ( lembaga kesenian rakyat ) lembaga di bawah naungan partai
komunis indonesia PKI.Sebab LEKRA adalah otak dibalik aksi
provokatif,sabotase,teror dan lain lain.Menghadapi aksi LEKRA ini,beliau
mengatakan “Ada aksi ada Reaksi” artinya LEKRA beraksi GASMI bereaksi,Amar
ma’ruf nahi mungkar selalu ditegakan.
Karena
kesibukan beliau mengabdi pada umat,ngurusin santri dan perjuangan melawan aksi
aksi PKI baru setelah sintuasi mulai kondusif pada tanggal 14 januari 1970
GASMI secara resmi didirikan dikediaman beliau,dihadiri para pendekar se
eks-karisidenan Kediri dan Ponorogo.
GASMI inilah
yang menginspirasi Gus Maksum untuk menyatukan silat yang ada di NU.dimulai
dengan merangkul perguruan silat tradisional lokal seperti Jiwa Suci milik
pesantren Al maruf bandar lor kediri,PORTUGAL silat tradisional Blitar,Asta
Dahana perguruan silat Kediri.dan beberapa perguruan silat lokal lainnya.
Pertemuan
awal para pendekar PAGAR NUSA
Akhirnya
dengan usaha dan pendekatan yang intensif kepada para pendekar dan Kyai
pimpinan pondok pesantren , tokoh silat dan tokoh masyarakat membuahkan hasil
berupa kesepakatan untuk mengadakan pertemuan pertama pada tahun 1986 di Tebu
Ireng Jombang Jawa Timur.Di hadiri ulama sepuh dan kaum pendekar.Di antara kyai
sepuh itu adalah KH.Syansuri Badawi.
Pertemuan
bersejarah ini dihadiri beberapa pendekar antara lain,Gus Maksum sendiri,KH.Abdurahman
Ustman Jombang,KH.muhajir Kediri,H.Atoillah Surabaya,Drs.Lamro Ponorogo,Timbul
Jaya SH pendekar Lumajang dan beberapa pendekar lainnya,tokoh tokoh inilah yang
berada dibalik berdirinya pagar nusa.
Pertemuan
pertama ini menghasilkan kesepakatan yang sangat penting yaitu :
1.Adanya
Fatwa Ulama KH.Syansuri Badawi bahwa,”Mempelajari Silat Hukumnya boleh
dipelajari dengan tujuan perjuangan.
2.Di
sepakati dibentuknya suatu ikatan bersama untuk mempersatukan berbagai aliran
silat dibawah naungan NU.
Pertemuan
Bersejarah ke 2 Pagar Nusa
Selanjutnya
pada Tahun 1989 diadakan MUNAS Pagar Nusa yang ke1 yang diselenggarakan di
Pondok Pesantren Zainul Hasan,Genggong,Kraksaan,Probolinggo.Di hadiri pendekar
silat NU seluruh Nusantara ,Munas itu mengangkat Langsung KH.M.Abdullah Maksum
Jauhari sebagai ketua umum pertama Pagar Nusa,dan Prof.Dr.H.Suharbillah sebagai
ketua Harian SekJen.H.Kuncoro ( H.Masyhur )
Sikap Jati
diri Pagar Nusa
Jati diri
Pagar Nusa sama dengan jati diri NU itu sendiri (baca posting Jati diri NU )
yaitu Persaudaraan antar Pagar Nusa Artinya Persaudaraan tanpa membedakan
aliran dan perguruan silat,di Pagar Nusa makanya di kenal dengan istilah
“Bhineka Tunggal Ika” biarpun berbeda tapi tetap satu juga” berbeda aliran tapi
tetap dalam satu ikatan pagar nusa.
Pandangan
Pagar Nusa pada aliran perguruan lain senatiasa menganggap
saudara,sahabat,bahkan keluarga karena langsung atau tidak langsung semua
aliran silat terutama di Nusantara masih punya pertalian ikatan yang
sama,apalagi jika kita menapak tilas sejarah kerajaan di Nusantara kemudian ke
Abad 14 adanya penyebar islam Wali songo yang banyak mengajarkan tuntunan hidup
dengan jalan damai diantaranya melalui seni silat,jelas banyak pendekar di
Nusantara adalah murid Wali Songo.
Kini saatnya
Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa Menjadi wadah Ikatan Para
Pendekar,Jawara,Pesilat dari berbagai aliran di bawah naungan NU.Amin
SIMBOL DAN
ARTI LAMBANG PAGAR NUSA
Simbol IPS
NU Pagar Nusa berupa gambar Pita bertulisan :
LAA GHAALIBA
ILLA BILLAH
Artinya
tidak ada yang menang ( mengalahkan ) kecuali dengan pertolongan Allah
Yang
melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima dengan beberapa atribut dan
perincian sebagai berikut :
Kurva segi
lima merupakan simbolisasi dari Syariat Islam yang mempunyai lima rukun dan
merupakan simbolisasi pada adanya rasa kecintaan kepada bangsa dan negara yang
berpancasila.
Simbolisasi
ini berangkat dari dasar pengertian rukun Islam yang Nabi SAW sampaikan :
Islam itu
didirika atas lima : Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah
dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji
ke baitullah bagi yang mampu, dan puasa Ramadhan ( HR Bukhory )
Tiga garis
tepi yang sejajar dengan garis kurva merupakan lambang dari tiga pola utama
yang berjalan bersama dalam cara hidup warga Nahdlatul Ulama yaitu Iman, Islam,
Ihsan sebagaimana Hadits Nabi SAWÂ ketika ditanya oleh Malakat Jibril.
Bintang
sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola bumi dan
pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi
dari pola kepemimpinan wali songo dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang
bersifat maksimal karena selain bintang merupakan simbol kemuliaan juga jumlah
sembilan merupakan angka tertinggi. Ini sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang
bintang sebagai isyarat akan mencapai kemuliaan.
Firman Allah
SWT :
Ketika Yusuf
berkata kepada ayahnya : Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi melihat sebelas
bintang, matahari, dan bulan ; kulihat semuanya sujud kepadaku. ( QS.Yusuf : 4)
Bintang
terbesar mengisyaratkan adanya pola kepemimpinan yang dalam Islam merupakan
suatu keharusan.
Gambar
cabang / trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas tepat dibawah bintang
terbesar merupakan manifestasi kenyataan historis bahwa senjata jenis inilah
yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai kelompok
beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ), Pagar
Nusa memasukkan simbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas
persatuan beladiri asli Indonesia. Sebagaimana kita maklumi bersama :
Barang siapa
memisahkan diri dari kelompok dimakan srigala
Bola Dunia /
gambar bumi tepat di tengah merupakan ciri khas dari organisasi underbow
Nahdlatul Ulama yang simbol utamanya berupa bumi dan tampar sebagaimana di
lukiskan oleh tangan pertamanya KH. RIDWAN ABDULLAH berdasar Istikharahnya.
Pita
melingkupi bumi dengan tulisan LAA GHAALIBA ILLAA BILLAH
Yang berarti
tidak ada yang menang ( mengalahkan ) kecuali dengan pertolongan Allah
merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal
pembentukannya berbunyi
LAA GHAALIBA
ILLALLAH kemudian oleh K.H. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan ba
sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat pada
kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum ( am ) bagi
segala bidang kehidupan.
Sedangkan
secara khusus ( khas ) dengan mengambil tibar bahwa dalam Al-Quran
kegiatan-kegiatan yang melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak
disebut dengan menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka
Pagar Nusa menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol
Firman Allah
: Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkanmu ( QS.
Ali Imron : 160 )
Orang orang
yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata : berapa banyak terjadi
golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah
( QS. Al-Baqarah : 249 )
Dan barang
siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang -orang yang beriman menjadi
penolongnya, maka sesungguhnya pengikut ( agama ) Allah itulah yang pasti
menang. ( QS. Al-Maa-idah : 56 ).
Warna Hijau
dan putih merupakan dua warna yang secara universal mengandung makna baik.
Sebab segala yang bersih dan suci baik secara materiil ( fisik ) maupun
immateriil ( non fisik ) dapat disimbolkan dengan warna putih. Sedangkan
hal-hal yang bersifat sejuk, subur, makmur, tenang, enak dipandang dan
lain-lain yang membahagiakan selalu dapat disimbolkan dengan warna hijau.
Warna Putih
merupakan warna wajah cerah bagi orang-orang yang memperoleh kebahagiaan di
akhirat.
Warna hijau
merupakan warna ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan manusia,
sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT. :
Mereka
itulah bagi mereka surga , megalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu
mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera
halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas
dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat
yang indah. ( QS.Kahfi : 31).
Dengan
demikian kombinasi warna itu merupakan kombinasi warna yang mengidolakan
pemandangan di Surga kelak.
Mereka
memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan kepada
mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman
yang bersih. ( QS Al-Insan 21 )
Gus Maksum
dan Fenomena dirinya
Setiap orang
pasti memiliki kelebihan pada dirinya,hal ini juga terdapat pada figure seorang
Gus Maksum,kisah-kisah berikut ini adalah berdasarkan fakta yang diceritakan
langsung oleh beberapa nara sumber baik yang ikut bersama Gus Maksum maupun
yang melihat langsung kejadian-kejadian itu.Fenomena-fenomena keluarbiasaan ini
disangkalnya tatkala dikonfirmasi kepada beliau ketika masih hidup.Beliau
selalu mengatakan bahwa kejadian-kejadian yang dialaminya itu semata-mata
hanyalah atas izin dan pertolongan Allah tidak lebih dari itu
Keistimewaan
sejak kecil
Keistimewaan-keistimewaan
Gus Maksum sudah tampak sejak kecil.pada waktu itu Gus Maksum kecil mampu
melompat melayang dari satu tiang ketiang yang lainnya di masjid Kanigoro,ia
juga mampu berputar cepat diatas piring tanpa pecah laksana Gangsing,padahal
waktu itu ia belum mahir ilmu silat.
Gus Maksum
kecil juga pernah melempar seekor kuda seperti melempar sandal.padahal waktu
itu bobot angkatan beliau tidak lebih dari 20 Kg.
Dimasa
remaja Gus Maksum pernah membantu salah seorang familinya untuk memasang lembu
bajakannya.ketika hendak memasang tiba-tiba lembu itu mengamuk dan dengan cepat
dan kuat menerjang kearah dada Gus Maksum.dengan reflex beliau menangkis dan
berbalik menerkam,dan apa yang terjadi membuat semua orang yang melihatnya
heran karena lembu itu terpelanting beberapa meter jauhnya,menanggapi kejadian
tersebut Gus Maksum hanya berkata semua hanyalah kebetulan saja dan berkat
pertolongan Allah SWT.
Rambut tidak
mempan dipotong / Kyai Gondrong
Penampilan
Gus Maksum dengan rambut gondrongnya bukan sekedar gaya atau hobi semata.Tetapi
Rambut Gondrongnya itu merupakan sebuah ijazah yang didapat dari guru beliau
yaitu Habib Baharun Mrican Kediri,hasil dari pengamalan itu sering terjadi
keanehan keanehan terkait dengan rambut beliau ini,seperti rambut beliau bisa
berdiri,bisa mengeluarkan api,serta tidak mempan dipotong.
Bukti
daripada itu adalah,pada decade 1970-an beliau pernah terjaring razia rambut
panjang.namun terjadi keanehan,setiap kali aparat menggunting rambutnya,rambut
itu tidak terpotong bahkan setiap gunting yang tajam beradu dengan rambut
beliau selalu mengeluarkan percikan api.Kejadian ini pernah dimuat di harian
republika.
Menaklukan
Jin
Berbicara
tentang Gus Maksum orang awam biasanya akan langsung berasosiasi tentang
jin,tapi apakah benar Gus Maksum memelihara jin seperti banyak diperbincangkan
orang?
Anggapan ini
tidaklah benar,yang benar Gus Maksum tidak pernah memelihara jin,tapi kalau
beliau sering menaklukan jin yang mengganggu itu memang benar,Gus Maksum pernah
menaklukan Patihnya jin namanya Jin Dempul ketika Gus Maksum menolong orang
yang kesurupan,orang tersebut berhasil disembuhkan Gus Maksum setelah jin
didalam tubuh orang itu berhasil ditaklukan.
Menghadapi
puluhan orang sendirian
Salah satu
kisah yang menunjukan keberanian Gus Maksum adalah ketika beliau harus bentrok
dengan orang-orang PKI di alun-alun.Gus Maksum yang waktu itu sangat muda
usianya mampu mengalahkan mereka semua.
Dalam
pertempuran itu Gus Maksum bukan hanya menggunakan olah kanuragan tapi juga
dengan olah batinnya.
Peristiwa
lain ketika Gus Maksum diundang menghadiri pertandingan silat di Kediri
Timur,saat itu beliau bertarung melawan pendekar silat,jago duel dari berbagai
macam aliran silat yang sudah berkumpul disitu.Karena telah memiliki bekal dan
kemampuan yang terlatih sejak kecil Gus Maksum mengalahkan puluhan pesilat sendirian,Bahkan
lawan terakhir berhasil dikalahkan dengan sangat mudah peristiwa ini terjadi
saat usia beliau 16 Tahun.
Dan itulah
peristiwa paling dramatik membuat para pendekar lainnya harus mengakui
kemampuan Gus Maksum di dunia persilatan
Ban bocor hanya
dengan acungan jari
Saat NU
masih menjadi partai massa NU sering bentrok dengan massa LDII dulu bernama
Darul Hadits waktu itu termasuk underbow dari GOLKAR,suatu ketika massa
LDII/Golkar berkonvoi melewati jalan depan Pesantren Lirboyo,saat itu Gus Maksum
sedang menerima tamu.
Ketika
arak-arakan itu sampai depan ndalem Gus Maksum,beliau langsung keluar karena
mendengar bising suara knalpot dan klakson kendaraan yang memekakan
telinga.Melihat gelagat yang kurang baik ini secara reflek Gus Maksum mengacungkan
jari telunjuknya kearah mereka.keajaibanpun terjadi dengan serta merta seluruh
ban kendaraan yang mereka tumpangi bocor secara serentak,karena bannya bocor
rombongan konvoi itu tidak bisa melanjutkan arak-arakan.Akhirnya terpaksa
mereka pulang dengan mendorong kendaraannya masing-masing.
Tidak mempan
senjata tajam
Hal ini
terbukti saat beliau melawan orang-orang PKI dahulu.Setiap Bacokan dan tebasan
senjata tidak pernah bisa mengenai tubuh beliau,bahkan senjata lawan selalu
berhenti jarak satu kilan dari tubuhnya.kalaupun ada yang sampai mengenai tubuh
beliau,senjata-senjat tak ada satupun yang melukai beliau.
Keistimewaan
ini juga terbukti ketika beliau di undang pengajian di daerah Sragen Jawa
Tengah pada tahun 1999,Waktu itu tanpa ada sebab yang jelas tiba-tiba ada orang
yang menikamnya Untungnya Gus Maksum tidak terluka sedikitpun hanya pakaian
yang dipakai robek kena tikaman,lalu pakaian itupun beliau simpan karena
pemberian dari salah seorang sahabatnya.
Tidak mempan
di santet
Kalau bicara
santet,banyak sekali pengalaman yang beliau dapatkan,Hampir semua aliran ilmu
santet di kenalnya,dan sudah tidak terhitung banyaknya dukun santet yang pernah
dihadapi,sejak kecil Gus Maksum sudah terbiasa menghadapi berbagai macam-macam
aliran ilmu santet.Beliau juga tidak segan-segan untuk menantang para dukun
santet secara terang-terangan.Hal itu dilakukan karena santet menurut Gus
Maksum termasuk kemungkaran yang harus dilawan.
Kekebalan
Gus Maksum terhadap santet juga sudah pembawaan sejak lahir,karena beliau juga
masih keturunan Kiai Hasan Besari (ponorogo).Menurut Gus Maksum sebagai muslim
tidak perlu khawatir terhadap santet,karena santet hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang kufur atau murtad,yang penting seorang muslim haruslah selalu ingat
kepada Allah dan bertawakal kepadaNya.
Diantara
pengalaman Gus Maksum mengenai santet diantaranya dialaminya ketika menginap di
desa Wilayu,Genteng,BanyuWangi,sekitar jam setengah dua malam,saat beliau
hendak istirahat,tiba-tiba dari arah kegelapan muncul bola api sebesar telur
terbang menuju kearah pahanya.Dengan santai Gus Maksum membiarkan bola api itu
mendekatinya.Ketika bola api itu sampai ke paha,Beliau Cuma Tanya”Banyol tha
(mau bercanda ya?) seketika itu juga bola api itu melesat pergi ditengah
kegelapan malam.
Satu lagi
kejadian yang pernah dialaminya,ketika bermalam didesa Kraton,Ranggeh saat Gus
Maksum beristirahat,beliau di datangi kera jadi-jadian yang berusaha
mencekiknya,tapi usaha itu dibiarkannya saja,setelah beberapa lama baru ditanya
Gus Maksum “mau main-main ya? Langsung saja kera itu lari menghindar dari Gus
Maksum.
Surat sakti
Gus Maksum
pernah kedatangan tamu dari semarang yang mengeluhkan kelakuan putranya yang
suka mabuk-mabukan dan sering pergi kelokalisasi,bahkan putranya sering
mengancam akan membunuh orang tuanya.Karena sudah tak tahan melihat kelakuan
putranya itu,ia pergi kerumah Gus Maksum di Kediri,dengan harapan mendapat obat
untuk mengobati prilaku anaknya.Tapi yang diharapkan tidak dipenuhi Gus
Maksum,Beliau hanya membuatkan sepucuk surat untuk dibawa pulang agar dibacakan
kepada anaknya.
Walaupun
orang tua itu bingung karena obat yang di harapkannya tidak diberi,ia tetap
melakukan apa yang diperintahkan Gus Maksum dengan menyampaikan surat itu
kepada anaknya,Dan begitulah setelah surat itu dibacakan kepada anaknya,dalam
waktu singkat kelakuan anaknya yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan perlahan
berubah.Singkatnya kelakuan anak itu tidak lagi nakal seperti dulu.
Demikian
sebagian Fenomena Gus Maksum
Hobi dan
kegemaran Gus Maksum
Senang
berambut Gondrong
Menurut
kakandanya ,Nyai Karomah,Gus Maksum memelihara rambut beliau itu sejak masih
belajar silat pada masa remajanya dulu,perihal rambutnya yang tak bisa dipotong
juga dibenarkan oleh keluarganya,Rambutnya bisa dipotong jika beliau telah
mengijinkannya.Gus Maksum biasanya akan bilang “Saya rela rambut saya dipotong”
Rambut
Gondrongnya Gus Maksum bukan untuk tampang saja atau sekedar bergaya tapi gondrongnya
Gus Maksum atas Izajah dari salah satu Guru beliau yaitu Habib Baharun
Mrican,sehingga selain rambut beliau tidak mempan dipotong juga bisa
mempercikan api jika beliau sedang marah makanya beliau juga banyak dijuluki ”
si Rambut Api.”
Namun perihal
kehebatan Rambutnya,Beliau selalu mengatakan “ Semua itu hanyalah pertolongan
dari Allah SWT,tidak ada yang istimewa dari rambut saya”
Menjalani
Riyadlah sejak kecil
Lelaku batin
sudah dijalaninya sejak kecil seperti ngrowot (latihan rohani dengan tidak
makan makanan tertentu) sejak usia 14 tahun selain ngrowot Gus Maksum juga
riyadloh hanya makan kunyit dan nasi ketan.selain itu beliau juga sangat tekun
mengamalkan wiridan wiridan,semua bentuk wiridan yang di izajahkan gurunya
diamalkannya.Bahkan kalau kadung wiridan bisa sampai dua hari baru selesai.
Berkat
ketekunan dan keuletannya dalam dunia silat ditopang riadloh yang kuat dan tak
kenal lelah Gus Maksum berhasil menciptakan ilmu silat dan kanuragan yang
sempurna (perfect ) hingga menjadikan beliau seorang pendekar sejati pilih
tanding.Keberanian dalam melaksanakan Amar Ma’ruf nahi mungkar bukanlah
kemampuan yang dimiliki beliau semata,lebih dari itu ,ia selalu bertawakal
dengan menyerahkan sepenuhnya segala urusan kepada Alloh SWT.
Beliau
selalu mengajarkan pada santrinya,janganlah takut kepada siapapun kecuali
Allah,dan harus selalu menyadari bahwa semua daya kekuatan semata hanyalah
pertolongan Allah.Hal ini menyimpulkan rasa tawakal selalu beliau pegang hingga
ahir hayatnya.
Silat adalah
Bagian hidupnya
Kegemaran
beliau akan ilmu silat dimilikinya sejak kecil dan dikembangkannya ketika
beliau remaja,sejak remaja sampai usia senja beliau mencurahkan sebagian besar
hidupnya untuk silat,beliau menyelami dan mendalami dunia silat secara
total,namun dibalik kecintaannya terhadap silat beliau sering menekankan pada
para santrinya bahwa silat bukanlah segala-segalanya,kewajiban seperti
shalat,mengaji,sekolah,puasa adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan.
Sebagaimana
yang sering diwejangkan oleh beliau bahwa semua ilmu hakikatnya adalah ilmu
Allah,hingga apapun jenisnya harus dikuasai secara proposional.Ngaji
oke,sekolah iya,silat juga nggak masalah.
Belum ada tanggapan untuk "Sejarah Berdirinya Ikatan Pencak Silat NU PAGAR NUSA"
Posting Komentar